Ketika terbit pada tahun 1969 dengan judul De
Atjvh Oorlog, buku ini dipuji sebagai buku yang sangat mengasyikkan, dan secara
ilmiah dapat dipertanggungjawabkan mengenai suatu perang yang mengguncangkan Hindia
Belanda maupun Belanda dan ada kalanya bahkan seluruh Eropa - perang terbesar
yang pernah dilakukan Belanda. Tentang buku
Acehnya ini
Paul van 't Veer sendiri berkata: "Saya menganggap telah dapat membuktikan,
bahwa perang Aceh adalah suatu provokasi yang disengaja, bahwa sesungguhnya orang harus
berbicara tentang empat perang Aceh dan bukan satu, bahwa
empat babakan waktu ini berkaitan dengan perubahanperubahan politik
dan sosial di Negeri Belanda, dan bahwa perang Aceh bagi
Belanda merupakan babakan dalam memulai dan mengakhiri imperialisme."
Paul van 't Veer (1922 1979) sejak tahun 1945 menjadi wartawan di
Indonesia, New York, dan Amsterdam. Dikenal sebagai wartawan
politik yang memiliki minat sejarah dan sastra, ia juga tergolong
wartawan Belanda yang paling ahli mengenai Indonesia. Hal
ini terlihat dalam artikel politik, reportase perjalanan, dan karangan
dalam majalah, yang banyak ditulisnya dan dalam bukubuku karyanya.
Sebagian besar membicarakan Indonesia atau tentang soal-soal
yang bertalian dengan Indonesia. Di antara bukubukunya yang
lain dapat disebutkan biografi tentang Daendels dan Soekarno.
Bekerja sama dengan Dr. W. Drees Sr., pada tahun 1972 ia menyusun
biografi dokumenternya Dries, neerslag van een werkzaam leven
(Drees, endapan suatu hidup yang tekun). Dapat dicatat pula,
sebuah seleksi dari surat-surat cinta Multatuli dengan anotasi
van 't Veer terbit dalam seri Privé Domein De Arbeidcr- .
spers.
Jasa Besar Paul van 't Veer, tulis Joop van de Broek dalam Algemeen
Handelsblad, terletak pada pelukisan yang luas tentang latar
belakang perang Aceh dan terutama tentang orang-orang yang
memainkan peran ulama di dalamnya. Bagaimanapun buku ini adalah hasil studi yang mendalam
dan merupakan sumbangan berharga bagi penulisan sejarah lokal di Indonesia.