-->

Pages

Sunday, December 20, 2015

Tujuan Pendidikan Islam perspektif al-Zarnuji



Tujuan pendidikan islam menurut Az-Zarnuji adalah: beramal dan menyebarkan ilmu. Ini bisa kita baca di muqaddimah kitabnya itu.
a.    Menghapus kebodohan[1]
Menurut Az-Zarnuji bahwa tujuan pendidikan Islam itu yaitu untuk Mendapatkan Ridha Allah, Kebahagian akhirat, Menghilangkan kebodohan yang ada pada diri kita dan juga pada orang sekitar kita, Menyebarkan dan mengabadikan islam diatas muka bumi.

b.    Mengenal Rukun Islam
Seorang muslim harus mengetahui bagaimana beribadah kepada Allah sebagai Khaliqnya, sehingga ibadah itu sesuai dengan apa yang perintahkan. Ibadah yang tidak didasari dengan pengetahuan yang baik dan benar maka ibdah tersebut akan ditolak. Jadi seorang muslim harus belajar segala yang menyangkut dengan persoalan ibadahnya, baik yang diperlukan sekarang(hari ini) atau yang diperlukan nantinya(besok).[2] Hadits Rasulullah Alaihi Shalatu Wassalam:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ[3]
Artinya: “ Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim”.
c.     Menjauhkan diri dari kehinaan.
Az-Zarnuji memberikan solusi hidup dengan konsepnya tentang pendidikan. Kehidupan didunia ini sangatlah berbelit(complicated), oleh karena itu, mencari ilmu merupakan solusi agar kita jauh dari berbuat maksiat dan kehinaan. Konsep Az-Zarnuji bahwa seorang manusia harus hidup didunia dengan kemulian yang sesuai dengan syariat, jauh dari sifat meminta-minta dan tidak tamak pada harta orang lain.[4]
Ketika seseorang sudah punya ilmu pengetahuan, maka dia tidak menjadi orang yang hina di dunia dan akhirat.
{يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ } [المجادلة: 11]
Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Maksud dengan hina dan mulia disini adalah hina menurut pandangan Syariat Islam, bukan menurut pandangan manusia.
d.    Tujuan sosial.
Az-Zarnuji memberikan konsep niat itu bukan hanya untuk kepentingan dunia sahaja, dan juga bukan akhirat sahaja, melainkan menyiapkan seorang muslim untuk kebahagian dunia dan akhirat. Firman Allah Ta’ala:
{وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا } [القصص: 77]
Artinya: “Dan carilah apa yang di anugerahkan Allah kepadamu negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari duniawi”.
e.         Tujuan mencari ilmu bukan untuk mendapatkan Ridha Allah
            Bila seorang menuntut ilmu bertujuan ingin mendapatkan dunia, mendapatkan pekerjaan, prospek kedepan ingin jadi PNS misalnya atau mendapatkan kesenangan dunia maka dia jauh dari Rahmat Tuhannya di akhirat nanti. Seperti Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam:
         قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ». يَعْنِى رِيحَهَا[5]
            Artinya: “Siapa saja yang belajar bertujuan untuk mendapatkan sesuatu dari dunia, maka dia tidak akan dapat mencium bau syurga nantinya.”
         أن النبي صلى الله عليه و سلم قال : من طلب العلم لغير الله أو أراد به غير الله فليتبوأ مقعده من النار .[6]
            Artinya: “Seseorang belajar bukan untuk mendapatkan ridha Allah atau punya tujuan lain selain mendapatkan ridhanya, maka di hari kiamat tempatnya didalam neraka.”


[1] Az-Zarnuji, Ta`lim al- Muta’allim Ṯariqa Ta’lim
(Semarang: Karya Toha Putra, tt), hlm. 10.
[2] Az-Zarnuji, Ta`lim al- Muta’allim Ṯariqa Ta’lim ..., hlm. 4.
[3] Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, (Cairo: Dar Ihya al-Kutub al-Arabiya: tt), Jld.I, Hlm. 81.
[4] Az-Zarnuji, Ta`lim al- Muta’allim Ṯariqa Ta’lim ..., hlm. 33.
[5] Abi Daud, Sunan Abi Daud, ( Riyadh: Baitu al-Afkar ad-Dauliyah, tt), hlm. 405.
[6] Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah ..., hlm. 95.

Twitter

Lajnah bahtsul masail pesantren MUDI mesra

ANEUK LENPIPA