Tadrib disini lebih
kepada ranah psikomotorik cakupannya, anak didik dilatih menjadi dan memiliki
keperibadian yang tinggi, dan mampu melakukan dan meng-aplikasikan pengetahuan
serta mengamalkannya dengan baik dan benar. Dengan demikian anak didik menjadi
orang yang beramal saleh dan kemudian mendapatkan kebahagian di dunia dan
akhirat.
Melalui pelatihan-pelatiahan yang terus menerus dan
berulang-ulang dalam pembelajaran akan memberi bekas pada diri anak didik,
sehingga pembelajaran benar-benar terserap dan tahan lama. Dengan demikian anak
didik dapat memiliki potensi-potensi kemudian ahli di bidangnya.
Dalam pendidikan islam tadrib
sangat ditekankan penerapannya, bukan sebagai kognitif sahaja yang tidak
berpengaruh apa-apa bagi anak didik, akan tetapi harus ada tadrib yang
bisa dijadikan pedoman dalam pengamalan ibadah khususnya dan perilaku secara
umum. Dengan demikian tujuan pendidikan Islam benar-benar terlaksana dan
pencapaian yang maksimal. Tidak sebatas teori dan kurikulum yang wajib diikuti
disetiap jam kelasnya. Akan tetapi ada keterikatan antara pembelajaran dengan
kehidupan lingkungan anak didik yang nyata.