-->

Pages

Saturday, March 21, 2015

Faktor penyebab mundurnya pendidikan Islam

a.       Berkembangnya praktek bid’ah dan khurafat.
b.      Berlebihannya filsafat Islam (yang bersifar sufistik).
c.       Kurangnya perhatian para pemimpin terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan ulama.

d.      Hilangnya prinsip-prinsip pendidikan Islam pada generasi muslim, seperti niat, ikhlas, taqwa, wara’(menjauhi dosa), zuhud(kecukupan), ‘iffah(menjaga diri dari kehinaan). Hadits :
أن النبي صلى الله عليه و سلم قال : من طلب العلم لغير الله أو أراد به غير الله فليتبوأ مقعده من النار .[1]
      Artinya: “Seseorang belajar bukan untuk mendapatkan ridha Allah atau punya tujuan lain selain mendapatkan ridhanya, maka di hari kiamat tempatnya didalam neraka.”

e.       Terbakarnya perpustakaan serta lembaga pendidikan yang ada, menyebabkan banyaknya khazanah intelektual Islam yang hilang dan hangus terbakar seperti yang terjadi di Bagdad dan Spanyol.[2]
f.       Sibuknya kaum muslimin dengan perkara material.
g.      Sibuknya kaum muslimin dalam mengikuti trendi dengan meninggalkan sibuk pada belajar.
h.      Masih banyaknya pemahaman yang beredar bahwa pendidikan Islam tidak menjamin masa depan (masa tua), sehingga para orang tua lebih memilih lembaga pendidikan yang kurang kurikulum keIslaman.
i.        Kesalahan dalam niat mencari pengetahuan, seperti yang telah dijelaskan dalam sebuah Hadits:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ». يَعْنِى رِيحَهَا[3]
Artinya: “Siapa saja yang belajar bertujuan untuk mendapatkan sesuatu dari dunia, maka dia tidak akan dapat mencium bau syurga nantinya.”
j.        Kesalahan pada metode pembelajaran, seperti yang telah di jelaskan oleh Syeikh Az-Zarnuji dalam kitabnya:
   “Aku melihat bahwa banyak sekali pelajar pada masa ini bersungguh-sungguh   mencari dan menuntut ilmu, akan tetapi tidak pernah sampai pada tujuan pendidikan, atau bahkan manfaat ilmu (Aplikasi) dan hasilnya( menyebarkan) tidak pernah mereka dapatkan. Kerena mereka (palajar) salah dalam memilih metode pendidikan dan meninggalkan persyaratan yang wajib mereka lengkapi untuk pencapaian pendidikan. Setiap orang yang salah dalam metode pendidikan, maka tersesat dan tidak pernah mencapai tujuan pendidikan itu sendiri, sedikit atau banyak”.[4]



[1] Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, (Cairo: Dar Ihya al-Kutub al-Arabiya: tt), Jld.I, hlm. 95.
[2] Abudin Nata, Sejarah Pendidikan Islam-Periode Klasik & Pertengahan, (Jakarta : Rajawali Press, 2004), hlm. 156.
[3] Abi Daud, Sunan Abi Daud, ( Riyadh: Baitu al-Afkar ad-Dauliyah, tt), hlm. 405.
[4] Az-Zarnuji, Ta`lim al- Muta’allim Ṯariqa Ta’lim, (Semarang: Karya Toha Putra, tt), hlm. 3.

Twitter

Lajnah bahtsul masail pesantren MUDI mesra

ANEUK LENPIPA