-->

Pages

Wednesday, April 2, 2014

Urgensi Kisah dalm Alquran



Ajaran alquran sangat luas dan memenuhi segala peri kehidupan manusia, baik orang primitif ataupun orang modern, orang pertapa yang tidak menginginkan harta maupun usahawan, orang kaya maupun orang miskin dan lain sebagainya.
Islam menghendaki agar semua isi alquran diamalkan oleh ummat manusia untuk menjadi pegangan hidup mereka di dunia agar mendapat kebahagian akhirat, seperti firman Allah Ta’ala:

ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ. الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ. وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ  [البقرة/2-4]
Artinya: Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa.(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.[1]
Alqur’an menjadi petunjuk bagi mereka yang bertakwa, yaitu orang – orang yang memelihara diri dari siksaan Allah Jalla wa Azza dengan mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhkan apa yang dilarangNYA.
Alqur’an banyak kandungannya, salah satunya berisi tentang kisah – kisah ummat dahulu yang menjadi i’tibar dan pedoman bagi kita sekarang ini, dan patut kita pelajari.


[1] Mujamma’ Malik Fahd, Al-qur’an dan Terjemahnya, ( Madinah: Maktabah Malik Fahd, 1971 ), h. 8-9.

Twitter

Lajnah bahtsul masail pesantren MUDI mesra

ANEUK LENPIPA